MAKALAH FOTOGRAFI SMK
TUGAS
MAKALAH
FOTO
PORTRAIT
LOGO INSTANSI
DISUSUN
OLEH:
NAMA : BAGUS DWI JAYANTO
KELAS : XI MULTIMEDIA 2
DINAS
KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK
NEGERI 2 KABUPATEN TEBO
TAHUN
AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirt Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
karunia-Nya pada penulis dalam membuat Makalah yang berjudul “Foto Portrait” ini
selesai tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Makalah ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang terkait, yang telah memberi dukungan moral dan
juga bimbingannya pada penulis. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan
khususnya kepada :
1.
Bapak
Sadiyo, S. Pd Selaku Kepala SMK Negeri 2 Kab. Tebo
2.
Bapak
Alfian, S. Kom Selaku Ketua Program Keahlian Multimedia
3.
Ibu
Mariani, S. Pd Selaku Guru Produktif di Multimedia
4.
Bapak
dan Ibu Guru SMK Negeri 2 Tebo
5.
Kedua
Orang Tua yang telah memberikan dukungan semangat dan materi
6.
Serta
rekan-rekan seperjuangan sebagai tempat untuk bertukar pikiran
Saya
selaku manusia biasa pasti mempunyai banyak kekurangan begitu juga makalah yang
saya susun sedemikian rupa ini. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik yang
kontruktif demi terbentuknya Makalah yang benar-benar dapat dijadikan sebagai
wadah pertanggung jawaban yang diberikan khazanah pengetahuan bagi siapapun
yang membacanya.
Rimbo
Bujang, .................. November 2019
Penulis,
ANHAR
ASHAD HUMAN
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………..… 2
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………… 3
BAB I
…………………………………………………………………………………...... 4
PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 4
A.
Latar
Belakang ……………………………………………………………………….. 4
B.
Rumusan
Masalah ……………………………………………………………...….. 4
C.
Tujuan
…………………………………………………………………………………… 4
BAB II
…………………………………………………………………………...….……. 5
PEMBAHASAN ………………………………………………………………….….. 5
A.
Pengertian
Fotografi ………………………………………………………..……… 5
B.
Sejarah
Fotografi ……………………………………………………….….……...... 6
C.
Klasifikasi
Fotografi …………………………………………………….………...... 7
D.
Teknik
Fotografi ……………………………………………………..….………....... 8
BAB III
…………………………………………………………………..………….…... 9
PENUTUP …………………………………………………………………...……....... 9
A.
Kesimpulan
……………………………………………………………………..………. 9
B.
Saran …………………………………………………………………………..…………. 9
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejak
diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu fotografi
dikenal sebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagi masyarakat dunia.
Seiring berjalannya waktu dan jaman kini fotografi perkembangannya demikian
pesat. Perkembangan teknologi yang canggih pengambilan gambar saat ini bisa
dilakukan setiap hari hampir 24 jam, dengan teknik pencahayaan pengambilan
gambar akan terlihat mudah.Mata kuliah fotografi merupakan suatu bidang kajian
ilmu yang dipelajari dalam perkuliahan di jurusan Ilmu Komunikasi konsentrai
Hubungan Masyarakat.
Kajian
fotografi ini sebagai bagian dari kegiatan humas untuk memberikan pengetahuan
secara praktis dan teoritis bagaimana menggunakan seuatu kamera, serta
mendapatkan gambar atau potret yang memberikan makna pemberian pesan yang lebih
efektif dalam setiap informasi yang akan disampaikan oleh seorang Humas.Dalam
kajian fotografi ini akan membahas tentang sejarah awal mulanya
fotografi,pengertian fotografi, anatomi kamera, pencahayaan, serta proses dan
teknik pengambilan gambar.
B.
Rumusan Masalah
·
Apa
yang dimaksud dengan Fotografi ?
·
Bagaimana
sejarah Fotografi ?
·
Apa
saja Klasifikasi
Fotografi ?
·
Apa
saja teknik fotografi ?
C.
Tujuan
·
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Fotografi
·
Untuk
mengetahui bagaimana sejarah Fotografi
·
Untuk
mengetahui apa saja Klasifikasi Fotografi
·
Untuk
mengetahui Teknik Fotografi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Fotografi
Fotografi
(dari
bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu
"photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.)
adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah
umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto
dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut
pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini
adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
B. Sejarah
Fotografi
Kamera
berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera Obscura yang
merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk menangkap gambar
atau bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura
dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian,
bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo
belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam
penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhada cahaya namun
beliau belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang.
C.
Klasifikasi
Fotografi
Sebenarnya
pengklasifikasian fotografi ini sulit dan bersifat subjektif, namun secara umum
dapat dibagai atas 5 bidang yaitu:
1.
Lokasi dan Jenis Objek: Urban, Travel, Nature, Wild Life, Under
Water Photography
2.
Aktivitas Manusia: Wedding, Event, Sport Photography
3.
Ilmu Pengetahuan (Science): Forensic, Science, Medical Photography
4.
Konsep: Art, Documentary, Advertising Photography
5.
Teknik/Peralatan Fotografi: Wide, Macro, Aerial Photography
Adapun faktor-faktor
yang menentukan kualitas hasil foto menurut Rahmad Agus Koto(2012),adalah:
1.
Kondisi Objek
2.
Pencahayaan (Exposure)
3.
Warna
4.
Fokus/Ketajaman (Sharpness)
5.
Komposisi
6.
Sudut Pandang (Viewing Angel)
1.Kondisi
Objek
Bisa dikatakan kondisi objek memiliki peranan penting dalam
suatu foto yang bagus. Apakah ekspresi dari objek atau objek yang merupakan
peristiwa yang unik atau jarang terjadi.
2.Pencahayaan (Exposure)
Masalah cahaya ini, tergantung tujuan foto yang diambil ,
bisa saja foto yang agak gelap atau terlalu terang malah bagus. Tapi secara
umum pencahayaan yang bagus itu harus pas.
3.Warna
Pengetahuan mengenai warna cukup penting juga dalam dunia
fotografi. Seorang graphic designer, ataufashion designer paham benar memainkan warna. Colourlovers, di situs ini bisa belajar dan memahami warna
dengan baik.
4.Fokus/Ketajaman (sharpness)
Penggunaan manual fokus butuh latihan yang sering, untuk pemula
make autofokus saja dulu.
5.Komposisi
Prinsip dasarnya adalah seimbang. Perhatikan orientasi yang
cocok, portrait atau landscape, biasanya panorama atau objek yang jauh cocok
menggunakan landscape, sedangkan objek yang vertikal cocok menggunakan portrait.
Teknik komposisi lain diantaranya adalah Framing, Geometric dan Freedom
Prinsip Rule of Third sangat membantu untuk mendapatkan komposisi yang bagus. Dimana POI atau objek utama diposisikan di bahagian sepertiga bidang foto.
Prinsip Rule of Third sangat membantu untuk mendapatkan komposisi yang bagus. Dimana POI atau objek utama diposisikan di bahagian sepertiga bidang foto.
6.Sudut
Pandang (viewing angel)
Yang ini sangat dipengaruhi oleh sense seni
si fotografer, dari sudut mana pengambilan foto yang menarik dan
"menjelaskan" objek. Kalau mahir memainkan viewing angel dan komposisi, nanti bisa jadi Director of Photography.
D.
Teknik
Fotografi
Adapun cara-cara 5 teknik fotografi menurut eocommunity,
yaitu:
1.Depth of field (ruang tajam)
Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam:
-Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)
-Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit)
-Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit,
wide=luas, normal=bisa diatur)
2.Panning
-Panning adalah salah satu cara untuk memberikan kesan
gerak pada foto.
-Ketika melakukan panning, anda harus mengikuti objek
selama membidik.
-Hasil foto menjadikan objek menjadi relatif tajam
dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir
sepenuhnya blur.
-Untuk mendapatkan foto panning secara maksimal; dengan
speed rendah (8-60), dan pakailah tripod (kaki tiga).
3.Slow & Stop action
-Slow action : salah satu teknik fotografi yang
bertujuan memperlihatkan/menangkap gerakan objek. Biasanya digunakan kecepatan
rendah, antara 1/30 sampai 1 detik
-Stop action : kebalikan dari slow, yaitu teknik
fotografi untuk bertujuan membekukan gerak objek. Biasanya digunakan kecepatan
tinggi, antara 1/125 sampai 1/4000 atau lebih.
4.Zooming
-Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak
dengan mengubah panjang fokus lensa.
-Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan
lensa zoom.
-Untuk mendapatkan kesan gerak, anda harus menggunakan kecepatan
rana tidak lebih dari 1/30 detik.
-Untuk mendapatkan foto zooming secara maksimal,
pakailah tripod (kaki tiga)
5.Bulb
-Kecepatan rana dapat diatur sesuai dengan waktu yang
kita inginkan.
-Teknik ini dilakukan dengan menahan tombol pelepas rana
dengan lebih lama.
-Untuk mendapatkan hasil foto bulb secara maksimal,
dapat digunakan kabel release dan tripod.
-Misal, kita mempergunakan kecepatan 30 detik sampai
habis waktu perekaman cahaya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Fotografi seperti yang kita kenal
sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama dalam bidang ilmu alam
menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia menghasilkan film. Asal
mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu sama lain dan sebelum
masing – masing sampai kepada kesempurnaannya seperti yang telah kita kenal
sekarang serta melahirkan penemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang
ditempuh baik oleh kamera maupun oleh film.Untuk mendalami bidang fotografi,
siapa pun harus punya pengetahuan dasar yang baik tentang cahaya (light). Hal
ini penting karena cahaya memegang kunci utama dalam penentuan eksposur yang
diatur oleh shutter dan aperture pada kamera. Setelah memahami tentang cahaya,
tahap selanjutnya adalah mengerti tentang pencahayaan (lighting) sehingga mampu
menghasilkan foto yang lebih baik dalam berbagai kondisi pemotretan.
B.
Saran
Saran dari saya, menjadi seorang
fotografer harus mempunyai jiwa kreativitas, pantang menyerah, selalu sabar,
cekatan . Menjadi seorang fotografer itu penuh proses, jadi jika kalian ingin
menjadi seorang fotografer maka kalian harus benar-benar memahami tentang
fotografi sehingga kalian mampu menghasilkan foto yang lebih baik dalam
berbagai kondisi pemotretan.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Soelarko, R.M. Prof.Dr. Penuntun Fotografi Edisi V. Bandung: PT. Karya
NusantaraChiawono, Agus. Teknik Fotografi Digital Blitz for Dummies.
www.situsfoto.net(Basic) Kombinasi Shutterspeed, Diafragma, dan ISO.
www.alvinfauzie.comGlossary. www.library.thinkquest.orgwww.wikipedia.com
0 Response to "MAKALAH FOTOGRAFI SMK"
Posting Komentar